Penggunaan diaper atau popok, apalagi yang sekali pakai memang tak dipungkiri praktis dalam membesarkan dan merawat anak. Namun, penggunaannya sehari-hari juga rentan menyebabkan masalah kulit seperti ruam popok.
Hal ini karena kulit bayi lebih sensitif terhadap iritasi dan peradangan, seperti yang dinyatakan dalam penelitian yang dipublikasikan di NCBI tahun 2017. Maka penting untuk orang tua untuk memperhatikan durasi penggunaan popok yang tepat serta cara merawat dan mencegahnya berkembang dan tidak menyebabkan kondisi kesehatan yang lebih serius.
Pencegahan ruam popok
Ruam popok membuat bayi tidak nyaman yang ditandai dengan sering menangis atau rewel. Sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan agar bayi tidak mengalami ruam popok. Mencegah ruam popok dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Ganti popok sesering mungkin
Jangan biarkan popok terlalu basah terkena air kencing atau bahkan kotoran, karena dapat mengiritasi kulit. Periksa secara teratur untuk melihat apakah popok menjadi basah. Penggunaan popok sekali pakai bisa diperhatikan karena mengandung bahan yang menyerap air sehingga kulit bayi tetap kering.
- Bersihkan pantat bayi dengan air hangat ketika mengganti popok
Bersihkan bokong dan area genital bayi dengan lembut menggunakan waslap atau kapas lembut dan air hangat. Gunakan sabun yang tidak mengandung deterjen sodium lauryl sulfate dan hindari yang mengandung pewangi sintetis dan alkohol.
Detergen SLS yang terdapat pada produk perawatan bayi, termasuk sabun mandi bayi, dapat memicu iritasi dan masalah kulit lainnya. Setelah dibersihkan, tepuk perlahan dengan handuk bersih dan kering.
Jangan menggosok dan jangan menggunakan bedak tabur pada bokong dan area kelamin bayi, karena dapat berbahaya jika bayi menghirupnya. Penelitian membuktikan bahwa bedak tabur saat terhirup oleh saluran pernapasan mengeringkan selaput lendir di trakeobronkial, karena sifat bedak yang tidak larut dalam air.
Kondisi ini kemudian menyebabkan penurunan fungsi selaput lendir yang bertugas membersihkan partikel asing dari saluran pernapasan. Dampaknya cukup serius, dapat menyebabkan peradangan pada epitel bronkus akibat sumbatan serbuk yang berpotensi menyebabkan cedera paru.
- Kenakan popok yang kering dan bersih
Setelah dibersihkan, pasang kembali popok yang bersih dan kering. Jangan memencet perekat terlalu kencang, beri sedikit ruang supaya tidak banyak gesekan antara popok dan kulit bayi.
- Jika memungkinkan terapkan tanpa popok
Sesekali membuat bayi tanpa popok maka kulitnya terpapar udara selama beberapa menit, ini merupakan cara lembut mengeringkan kulit bayi secara alami. Gunakan perlak atau keset anti air agar jika sewaktu-waktu bayi buang air kecil atau berak tidak membasahi kasur.
- Oleskan cream popok untuk mencegah ruam popok
Setelah membersihkan dan sebelum memakai popok baru, oleskan cream cegah ruam popok bayi secara teratur. Produk yang mengandung seng oksida (zinc oxide) efektif melindungi dan menjaga kelembapan kulit. Seng oksida merupakan bahan aktif dalam beberapa produk ruam popok.
Penggunaan zinc oxide telah terbukti secara klinis efektif untuk mengatasi atau mencegah iritasi pada area popok. Salep, dan cream biasanya tidak terlalu mengiritasi kulit dibandingkan lotion. Namun, cream membuat penghalang pada kulit sehingga kulit terhalang dari udara.
Sementara itu, krimnya mengering dan memungkinkan sirkulasi udara pada kulit. Saat menggunakannya, oleskan cream ruam popok tipis-tipis pada area yang rentan terkena ruam popok.
Dapatkan informasi penting lainnya hanya di Media Kesehatan SehatQ.