Pejabat Ukraina mengungkapkan anggota grup Wagner tentara bayaran Rusia dilaporkan tewas oleh serangan angkatan bersenjata Ukraina di sebuah hotel di kota Kadiivka, di wilayah Luhansk yang diduduki Rusia. Serhiy Haidai, yang menjabat sebagai Gubernur Luhansk membagikan serangan ini dalam sebuah wawancara televisi Ukraina pada Minggu (11/12/2022). Foto foto yang dibagikan di saluran Telegram menunjukkan sebagian besar bangunan telah menjadi puing puing.
"Sejumlah besar dari mereka (tentara Wagner) yang ada di sana meninggal," kata Haidai. Dilansir , Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menjawa ketika dimintai komentar. Sementara, kantor berita Reuters tidak dapat memverifikasi informasi tersebut secara independen.
Sebuah media Ukraina mengutip pejabat setempat melaporkan bahwa hotel tersebut ditutup selama beberapa waktu. Lalu, kantor berita TASS mengatakan di saluran Telegramnya bahwa hotel di Stakhanov nama Rusia untuk Kadiivka dihancurkan oleh serangan rudal HIMARS Ukraina. TASS juga menerangkan tim SAR sedang membersihkan puing puing.
Lebih jauh, Haidai tidak memberikan rincian jumlah korban. Tetapi, pejabat tersebut mengatakan mereka (korban) yang selamat dari serangan itu menerima layanan medis yang tidak memadai. "Saya yakin setidaknya 50 persen dari mereka yang berhasil selamat akan meninggal sebelum mendapat perawatan medis," katanya.
Haidai menuturkan bahwa peralatan medis di Luhansk yang dikuasai Ukraina telah dicuri. Sebelumnya, Haidai melaporkan serangan oleh pasukan Ukraina ke sasaran lain di wilayah Luhanks. Serangan tersebut termasuk di masrkas Wagner yang ada di kota Popasna pada Agustus 2022.
Untuk diketahui, Wagner Group merupakan tentara bayaran yang keji. Kelompok ini dibentuk dengan tujuan memajukan kepentingan militer Rusia di seluruh dunia. Wagner beroperasi di Ukraina, Suriah, Libya, Republik Afrika Tengah, dan Mali.
Wagner Group telah dituduh melakukan banyak pelanggaran hak, termasuk penyiksaan dan pembunuhan. Wagner Group dikepalai oleh Yevgeny Prigozhin, yang merupakan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Wagner membuka markas resmi pertamanya di kota Rusia, Saint Petersburg pada awal November kemarin.
Uni Eropa (UE) menuduh Wagner, yang sebagian besar anggotanya adalah mantan personel militer, melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Amerika Serikat (AS) dan UE telah memberikan sanksi kepada Prigozhin atas perannnya dalam kelompok tersebut.