Pendapatan investasi merupakan keuntungan yang Anda peroleh dari pembayaran dividen, bunga, atau keuntungan modal saat Anda berinvestasi atau menjual aset. Keuntungan tersebut tentu saja bergantung pada seberapa banyak Anda membeli aset atau berinvestasi.
Bukan hanya itu, setiap kali Anda melakukan penarikan untuk bisa mendapatkan pendapatan investasi, jumlahnya juga bisa berbeda-beda tergantung berapa persen saat itu perusahaan tempat Anda berinvestasi memperoleh keuntungan.
Pendapatan investasi ini juga bisa disebut sebagai pendapatan sampingan dari produk investasi yang tidak Anda jadikan bisnis utama. Jadi, seorang investor harus paham betul berapa besar pendapatan investasi sebagai passive income agar tujuan investasi yang diinginkan bisa tercapai.
Bagaimana Cara Menghitung Pendapatan Investasi ?
Cara menghitung Investasi bagi investor pemula tidaklah mudah. Sebelum Anda terlibat dalam investasi, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghitung pendapatan investasi ini. Ada beberapa cara menghitung pendapatan investasi yang bisa Anda pilih berdasarkan proses investasi Anda pada pemaparan berikut ini.
- Total Return (TR)
Cara menghitung pendapatan yang pertama adalah metode menghitung pendapatan investasi yang cukup populer di kalangan investor. Karena dengan metode ini, investor bisa mempunyai gambaran tentang tingkat pengembalian yang mereka dapatkan dalam jangka panjang. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada contoh berikut.
Misalnya, Anda berinvestasi saham yang harganya Rp 20.000. Harga saham pada tahun berikutnya naik menjadi Rp 25.000. Jadi, Anda berniat untuk menjualnya. Selama Anda berinvestasi, ternyata Anda juga mendapat keuntungan dari dividen perusahaan sebesar Rp2.000.
Dari data tersebut maka perhitungan TR adalah Rp 25.000 – Rp 10.000 + Rp 2.000 = Rp 7.000. Lalu, bagi hasilnya dengan modal awal lalu dikalikan 100. Jadi, 7000/20000 x 100 = 35. Jadi keuntungan yang Anda dapatkan dari investasi saham tersebut adalah 35%.
- Compound Return (CR)
Cara menghitung hasil investasi selanjutnya adalah cara menghitung kapan hasil investasi Anda diinvestasikan kembali dengan modal awal. Tujuannya tentu saja agar Anda bisa mendapatkan pengembalian investasi yang lebih besar. Cara menghitung investasi yang satu ini adalah sebagai berikut.
Misalnya, Anda berinvestasi saham sebesar Rp 10 juta. Keuntungan dari modal ini adalah 20% dalam satu tahun. Jadi, pada akhir tahun pertama Anda mendapatkan profit atau keuntungan sebesar Rp 2 juta. Anda kemudian menginvestasikan kembali uang investasi awal dan keuntungan sehingga modal investasi Anda menjadi Rp 12 juta.
Dengan jumlah keuntungan yang sama yaitu 20%, di tahun kedua Anda sudah bisa mendapatkan imbal hasil sebesar Rp 2,4 juta. Jika dijumlahkan maka akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 14,4 juta.
- Return of Investment (ROI)
Cara perhitungan lain yang bisa Anda coba adalah cara menghitung rasio keuangan yang digunakan. Cara ini merupakan cara yang cukup sederhana. ROI sering digunakan untuk menghitung investasi pada saham, transaksi properti, atau bahkan untuk perusahaan yang sedang mengembangkan pasar yang lebih besar.
Untuk mengetahui cara menghitung keuntungan dari investasi yang satu ini, Anda bisa melihat contohnya. Misalnya, Anda berinvestasi saham yang harganya mencapai Rp 25 juta. Hasil penjualan saham tersebut ternyata menjadi Rp. 30 juta. Dari situ, Anda mendapatkan keuntungan sebesar Rp 5 juta.
Untuk menghitung ROI, gunakan saja metode ini: (Rp 30 juta – Rp 25 juta) : Rp 25 juta x`100%. Hasilnya Rp 5 juta: 20 juta x 100% = 20%. Jadi, ROI atau laba atas investasi Anda adalah 20%.
- Annualized Return (AR)
Metode terakhir ini merupakan metode perhitungan yang dimaksudkan untuk menghitung return rata-rata yang diperoleh dalam setahun. Perhitungan ini biasanya menggunakan perhitungan geometris. Selain itu, cara penghitungan ini juga perlu menggunakan faktor bunga atau pengembalian majemuk.
Karena perhitungan ini untuk menghitung rata-rata dalam setahun, tentunya data yang Anda miliki harus tersedia minimal dalam satu tahun. Untuk menghitungnya, misalnya Anda berinvestasi saham pada awal Januari 2019. Kemudian, Anda menjualnya kembali pada awal tahun 2022. Hasil tahunan saat itu adalah 5%, 3%, dan 1%.
Untuk menghitungnya, Anda dapat mengalikan ketiganya dengan 3 x ((1,05 x 1,03 x 1,02) -1) = 2,68%. Jadi keuntungan selama tiga tahun tersebut adalah 2,68%.
Bagi Anda yang ingin mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, Peer to Peer Lending di Indonesia dari Akseleran merupakan pilihan yang tepat. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata sampai 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman.